Peneliti menemukan penelitian mengenai pencak silat yaitu “DAKWAH DAN PERGURUAN PENCAK SILAT MARGALUYU” (Study Tentang Bentuk Amalan Perguruan Dalam Memotivasi Pelaksanaan Beribadah Pada Anggota Remaja Di Waringin Kecamatan Wonokromo-Kodya Surabaya) oleh Santi Udji Djajatri (139002282) Mahasiswi program sarjana strata (S-1) jurusan Penerangan dan Penyiaran Agama Islam (PPAI) Fakultas Dakwah Surabaya 19955 IAIN Sunan Ampel. Dalam rumusan masalahnya ialah mengungkapkan bagaimana pelaksanaan dakwah yang ada dipersatua pencak silat Margaluyu dalam mewujudkan perilaku keagamaan pada anggota remaja diwaringin dan bagaimana peran PPS Margaluyu dalam pembinaan mental keagamaan anggota remaja dalam melaksanakan ibadah. Kemudian bagaimanakah keberhasilan pelaksanaan dakwah yang ada di PPS Margaluyu dalam memotivasi pelaksanaan beribadah. Kesimpulan dari penilitian tersebut adalah segala proses ajaran PPS Margaluyu yang dilakukan dan disampaikan kepada para anggotanya dari proses memasuki sampai amalan-amalan serta bentuk ajarannya, sangatlah sederhana, lembut dan sangat baik. Sehingga tidak terasa seseorang telah melakukan seluruh aturan dan ajaran tanpa ada rasa beban dan keterpaksaan dihati anggotanya. Keberhasilan PPS Margaluyu dalam menempatkan metode dakwah Walisongo dengan sistem cara klasik modern sehingga baik golongan awam, menengah, kelas tinggi dan diluar agama Islam dapat dimengerti. Ilmu tenaga dalam dan pernafasan dapat dimanfaatkan sebagai daya tarik dalam
memfungsikan kembali perkumpulan remaja sekaligus sebagai pola pengembangan dan penyiaran ajaran islam dikalangan mereka. Perbedaan dan kesamaan antara penelitian ini dengan penelitian saya adalah sama-sama membahas tentang pencak silat, tetapi pada penilitiannya, kata pencak silat
lebih bersifat khusus karena pada penelitiannya ia mengambil objek organisasi PPS Margaluyu, sedangkan pada peniltian saya kata pencak silat lebih bersifat umum karena tidak membawa nama suatu organisasi ataupun perguruan.
Kemudian peneliti menemukan Penelitian terdahulu yang berbentuk tesis dengan judul “PERANAN ORGANISASI PERGURUAN SENI BELADIRI PENCAK SILAT DALAM MEMINIMALISASI KEJAHATAN” (Suatu Study Upaya Non-Penal Pada Organisasi Perguruan Beladiri Pencak Silat Dikabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah), oleh Suwaryo, SH (B4000074) mahasiswa program magister Ilmu Hukum Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang Tahun 2008 menjelaskan. Organisasi perguruan seni beladiri Pencak Silat adalah merupakan organisasi kemasyarakatan, yang mengajarkan ilmu bela diri juga mengajarkan cara untuk menegakkan kebenaran dan memberantas kejahatan. Orang yang ahli bela diri Pencak Silat dinamakan Pendekar. Kejahatan adalah suatu bentuk tindakan yang menyimpang yang selalu ada pada setiap masyarakat, dengan demikian kejahatan merupkan masalah social yang perlu dihadapi. Perumusan maslahnya bagaimana peranan organisasi perguruan seni beladiri Pencak Silat dalam ikut meminimalisasi kejahatan, faktor yang menjadi kendala, dan bagaimanakah seharusnya. Hasil penelitian diperoleh bahwa Ikatan Pencak Silat Indonesia IPSI Cabang Kabupaten Banjarnegara adalah bentuk sambung tangan pemerintah yang berfungsi mewadahi organisasi-organisasi perguruan seni beladiri Pencak Silat yang berada di Kabupaten Banjarnegara, dan dari organisasi perguruan seni bela diri Pencak Silat yang ada mempunyai peranan yang penting dalam meminimalisasi kejahatan, sehingga ditemukan bagaimanakah peran seharusnya organisasi perguruan seni beladiri Pencak Silat dalam meminimalisasi kejahatan.
Kesimpulan yang di dapat dari hasil penelitian ini yaitu peranan organisasi perguruan seni beladiri Pencak Silat yang ada di Kabupaten Banjarnegra, Provinsi Jawa Tengah sebagai sarana non-penal dalam upaya meminimalisasi kejahatan belum dapat terlaksana dengan optimal yaitu dengan adanya kendala-kendala yang dihadapinya. Upaya penanggulangan masih bertumpu pada aparat penegak hukum dengan menggunakan sarana penal.
|
Pencak Silat |
Setelah diamati penelitian tersebut sama-sama membahas tentang Pencak Silat, dan sifat kata Pencak Silat tersebut sama-sama bersifat umum, yang membedakan antara penelitian tersebut dengan penelitian saya adalah pada penelitiannya ia mengkaji bagaimana keberadaan suatu organisasi Pencak Silat bisa mengurangi kejahatan. Tetapi pada penelitian saya, bagaimana seseorang itu berminat mengikuti seni beladiri Pencak Silat, apa yang memotivasi masyarakat sehingga mereka ingin mempelajarinya.
Selain itu juga laporan hasil penelitian mandiri yang dilakukan oleh Wahyuning Suryati S.Pd. Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam IAINSunan Ampel Surabaya pada tahun 2000, dengan judul “PENGARUH NILAI-NILAI PENDIDIKAN PENCAK SILAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI SISWA DI SMK KUSUMA TERATE DI MADIUN”. Dalam penilitian itu dirumuskan permasalahannya adalah nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam PSHT yang ada di SMK Kusuma Terate Madiun. Bagaimana motivasi belajar PAI bagi siswa di SMK Kusuma Madiun. Bagaimana pengaruh nilai-nilai pendidikan PSHT terhadap motivasi belajar PAI di SMK Kusuma Terate Madiun.
Dalam menjawab permasalahan tersebut ia menggunakan metode penelitian kuantitatif. Dengan instrument pengumpulan data berupa observasi , interviu dan angket. Data yang diperoleh melalui TPD tersebut. Kemudian di analisis dengan menggunakan rumus statistic chi kwadrat, (X2).
Kesimpulan yang di dapat dari hasil penelitianya yaitu :
1). Organisassi PSHT atau suatu Organisasi beladiri Pencak Silat yang bertujuan
untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat berperan dalam masyarakat untuk mencapai cita-cita tersebut. Maka PSHT menanamkan nilai-nilai pendidikan yaitu:
a). pesaudaraan
b). olah raga
c). kesenian
d). beladiri
e). kerohanian.
2). keadaan motivasi belajar siswa terhadap PAI menunjukkan sikap yang positif dan perasaan senang terhadap PAI sehingga dengan melihat indikasi ini ternyata membawa kelancaran terhadap proses belajar mengajar di SMK Kusuma Terate Madiun. 3). kegiatan PSHT yang diadakan secara rutin di Smk Kusuma Terate Madiun berdasarkan hasil analisa data dapatlah diketahui ada pengaruh yang positif terhadap motivasi belajar PAI bagi siswa di SMK Kusuma Terate Madiun. Hal itu terbukti dengan menunjukkan perhitungan rumus statistic chi kwadrat (X2) yang menunjukkan pada nilai 8,165. Setelah
dikonsultasikan dengan harga table chi kwadrat . dapat diketahui bahwa ada pengaruh kegiatan PSHT terhadap motivasi belajar PAI bagi siswa di SMK Kusuma Terate Madiun, adapun pengaruhnya berada pada tingkat cukup berat dengan nilai KK 0,462.
Pada penelitian tersebut terdapat suatu kesamaan dengan penelitian saya, yang mana sama-sama ingin mengetahui motivasi seseorang. Tetapi letak perbedaannya yaitu pada Pencak Silatnya, yang mana pada penelitiannya ia mengangkat organisasi Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate. Dan
juga subjek penelitiannya pada wilayah lembaga pendidikan tetapi pada penelitian saya pada wilayah masyarakat di suatu Desa.
Peneliti juga menemukan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Hendri Tri Jatmika (B05206023) mahasiswa Fakultas Dakwah Prodi Sosiologi IAIN Sunan Ampel Surabaya 2011. Yang berjudul “PERILAKU
SOCIAL ANGGOTA PENCAK SILAT PERSAUDARAAN SETIA HATITERATE DI DESA SANGGRAHAN KECAMATAN GONDANG KABUPATEN NGANJUK”. Skripsi Program Studi Sosiologi Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Dalam skripsi ini ada dua rumusan masalah yang dikaji, yaitu: bagaimana perilaku social anggota Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate terhadap masyarakat dan bagaimana tanggapan masyarakat terhadap perilaku anggota Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate.
Untuk menjawab persoalan tersebut, ia menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode tersebut dipilih agar diperoleh data penelitian yang bersifat mendalam dan menyeluruh mengenai perilaku social angota Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate di Desa Sanggrahan Kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk. Data yang ia peroleh kemudian disajikan secara deskriptif dan anilis dengan teori behavioral sosiologi.
Dari hasil penilitian tersebut di temukan bahwa 1). perilaku yang mereka lakukan itu atas dasar respon dari tingkah laku kelompok lain yang menghina organisasi ataupun masalah individu. 2). menurut masyarakat, anggota Persaudaraan Setia Hati Terate di Desa Sanggrahan mempunyai perilaku yang positif. Mereka anggota PSH Terate hidup rukun berdampingan dengan masyrakat dan mereka selalu membantu setiap aktivitas social dimasyarakat.
Dalam penelitian ini ditemukan suatu kesamaan yakni sama-sama membahas mengenai pencak silat, tetapi pada penelitiannya ia membawa organisasi Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate sedangakan pada penelitian saya pencak silat bersifat umum. Terdapat juga suatu perbedaan dalam permusan masalah, bahwa dalam penelitiannya ia ingin mengetahui perilaku social seseorang ketika mengikuti organisasi bela diri Pencak Silat, tetapi pada penelitian saya, rumusan masalah yang ingin di ketahui adalah bagaimana motif seseorang dalam mengikuti suatu organisasi seni beladiri Pencak Silat.